10 peristiwa yg mungkin pernah kita alami
10. Deja vu
Deja vu adalah pengalaman tertentu akan sesuatu yang sedang berlangsung di mana
anda sudah mengalaminya atau melihat situasi baru itu sebelumnya - anda merasa
seolah-olah peristiwa telah terjadi atau sedang mengulanginya.
Pengalaman itu biasanya disertai oleh perasaan yang kuat seperti sudah mengenal
dan suatu perasaan berupa kengerian, asing, atau aneh. Pengalaman "yang sebelumnya" ini
biasanya berhubungan dengan mimpi, tetapi kadangkadang ada suatu perasaan pasti
bahwa itu sudah terjadi di masa lalu.
9. Deja Vecu
Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika
mereka berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat
sesuatu sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu
peristiwa sebelumnya,
tapi hanya di dalam detil yang besar - seperti mengenali bau-bauan dan
bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat kuat
akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah
terjadi - tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya - tetapi juga
mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya
itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa
dijelaskan.
8. Deja Visite
Deja Visite adalah pengalaman yang hanya sedikit orang mengalaminya di mana
melibatkan suatu pengetahuan gaib akan suatu tempat yang baru. Sebagai contoh,
anda mungkin pernah mengetahui jalur jalan di suatu
9. Deja Vecu
Deja vecu (Dibaca deya vay-koo) adalah apa yang dialami banyak orang ketika
mereka berpikir sedang mengalami deja vu. Deja vu adalah perasaan telah melihat
sesuatu sebelumnya, sedangkan deja vecu adalah pengalaman setelah melihat suatu
peristiwa sebelumnya,
tapi hanya di dalam detil yang besar - seperti mengenali bau-bauan dan
bunyi-bunyian. Hal ini juga biasanya disertai oleh suatu perasaan yang sangat kuat
akan pengetahuan sesuatu yang akan datang kemudian. Pengalaman yang pernah
terjadi - tidak hanya mengenal apa yang akan datang berikutnya - tetapi juga
mampu mengatakan kepada orang di sekitar apa yang akan datang itu, dan biasanya
itu adalah benar. Ini sangat aneh dan sensasi yang tidak bisa
dijelaskan.
7. Deja Senti
Deja Senti adalah fenomena akan sesuatu yang pernah dirasakan. Hal ini
eksklusif sebuah fenomena kejiwaan dan jarang menetap di dalam ingatan anda
setelah itu. Di dalam kata-kata dari orang setelah mengalaminya adalah:
"Apa yang menjadi perhatian adalah apa yang sudah diperhatikan sebelumnya,
dan sungguh sudah dikenal, tetapi sudah dilupakan untuk sementara waktu, dan
sekarang merasa puas seakan-akan hal itu telah diingat kembali. Kemampuan
mengingat itu selalu dimulai dengan suara orang lain, atau oleh perkataan dari pikiranku
sendiri, atau dengan apa yang kubaca dan perkataan jiwa. Aku pikir selama
keadaan tidak normal aku berkata-kata secara umum beberapa kalimat sederhana
seperti Oh, ya. Aku mengerti , Tentu saja, aku ingat , dan lain-lain, hanya
satu atau dua menit kemudian aku dapat mengingat kembali semuanya, dengan tidak
memerlukan kata-kata maupun pemikiran yang dinyatakan dengan lisan untuk
menimbulkan ingatan. Aku hanya mendapatkan bahwa perasaan itu serupa dengan apa
yang sudah kurasakan sebelumnya di dalam kondisi tidak normal seperti itu.
Anda berpikir baru saja mengucapkannya, tetapi anda juga menyadari bahwa
sesungguhnya tidak mengucapkan suatu kata pun.
6. Jamais Vu
Jamais vu (tidak pernah melihat) digambarkan sebagai sebuah situasi sudah
pernah dikenal tapi tidak bisa mengenali.
Hal itu sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu dan menimbulkan perasaan
ngeri dan takut. Anda tidak mengenali sebuah situasi meskipun anda mengetahui
secara rasional bahwa anda telah berada di dalam situasi itu sebelumnya. Secara
umum dapat dijelaskan ketika seseorang beberapa saat tidak mengenali seseorang,
kata, atau tempat yang sebetulnya sudah diketahuinya. Ini menjadikan orang
percaya bahwa jamais vu merupakan sejenis gejala dari kelelahan otak.
5. Presque Vu
Presque vu sering diungkapkan dengan kata-kata, "serasa sudah di ujung
lidah" - merupakan perasaan yang kuat bahwa anda akan mendapatkan petunjuk
atau ilham akan apa yang terlupa, tapi tidak pernah datang. Istilah
"presque vu" artinya "hampir melihat". Sensasi presque vu
dapat sangat mengacaukan perasaan dan pikiran, dan seringkali orang sudah tidur
dibuatnya.
4. L esprit de l Escalier
L'esprit de l'escalier (lelucon di tangga rumah) adalah rasa untuk berpikir
suatu komentar balasan yang cerdas ketika hal itu sudah terlambat untuk
disampaikan. Ungkapan itu dapat digunakan untuk menguraikan tentang komentar
balasan yang cepat terhadap penghinaan, atau setiap komentar pintar dan jenaka,
walaupun kedatangannya sudah terlambatdan tidak berguna lagi diumpamakan kita berpikir
ketika sudah berada di atas tangga meninggalkan suatu kejadian.
Sebuah kata dari bahasa Jerman treppenwitz digunakan untuk maksud yang sama.
Ungkapan yang terdekat di dalam bahasa Inggris untuk menguraikan situasi ini
adalah "being wise after the event atau menjadi bijaksana setelah
kejadian.
pengetahuan tentang itu. Kalau Deja Visite tentang hubungan-hubungan geografis
dan ruang, selagi Deja Vecu adalah tentang kejadian-kejadian sementara waktu.
Nathaniel Hawthorne menulis tentang sebuah pengalaman seperti ini di dalam
bukunya "Our Old Home" di mana dia mengunjungi sebuah benteng yang
sudah hancur dan mempunyai pengetahuan lengkap mengenai denah tata letaknya. Ia
kemudiannya mampu melacak pengalaman itu dalam sebuah
puisi karangan Alexander Pope yang dibacanya beberapa tahun kemudian. Puisi itu
menggambarkan keadaan benteng itu dengan akurat persis seperti yang
diketahuinya.
3. Capgras Delusion
Capgras delusion adalah fenomena di mana seseorang percaya bahwa sahabat karib
atau keluarganya sudah berganti identitas seperti seorang penipu. Hal ini
berhubungan dengan kepercayaan kuno bahwa bayi-bayi telah dicuri dan digantikan
oleh peri penculik anak dalam dongeng-dongeng di abad pertengahan, seperti juga
khayalan modern mengenai makhluk asing atau alien yang mengambil alih tubuh
dari orang-orang di bumi untuk dijadikan sekutu mereka.
Khayalan ini ditemukan paling umum pada pasien berpenyakit jiwa, tetapi tidak
menutup kemungkinan itu juga sudah mengacaukan pikiran anda.
2. Fregoli Delusion
Fregoli Delusion adalah fenomena otak yang jarang terjadi, di mana seseorang
mempercayai bahwa orang-orang yang berbeda, sesungguhnya adalah orang yang sama
yang sedang menyamar. Hal itu sering dihubungkan dengan paranoid dan
kepercayaan bahwa orang yang menyamar itu sedang berusaha untuk menganiaya
dirinya. Kondisi itu diberi nama seperti aktor Italia, Leopoldo Fregoli yang
terkenal dengan kemampuannya untuk merubah diri secara cepat selama
penampilannya aktingnya. Laporan pertama di 1927 dalam sebuah studi kasus pada
seorang wanita berusia 27 tahun yang percaya dia sedang dianiaya oleh dua yang
aktor yang sering dilihatnya di sebuah teater. Dia percaya kalau orang-orang
ini "mengejarnya terus-menerus dengan berubah wujud seperti orang-orang
yang dikenalnya .
1. Prosopagnosia
Prosopagnosia adalah fenomena di mana seseorang tidak mampu mengenali
wajah-wajah orang atau obyek yang seharusnya sudah dikenal. Orang-orang yang
mengalami kekacauan ini biasanya mampu menggunakan perasaan lainnya untuk
mengenali orang-orang, seperti bau parfum seseorang, bentuk atau gaya rambut,
suara, atau bahkan gayaberjalan mereka. Suatu kasus yang klasik dari kekacauan
ini dimuat dalam sebuah buku yang terbit tahun 1998 dan
pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul "The man who
mistook his wife for a hat atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya.
Kita mempunyai beberapa pengalaman akan perasaan, yang datang kepada kita
beberapa saat, dari apa yang kita katakan, dilakukan setelah dikatakan atau
dilakukan sebelumnya, di suatu waktu yang lampau - dari hal-hal di sekeliling
kita, berupa masa lalu, dengan wajah-wajah sama, benda-benda, dan keadaan -
dari pengetahuan kita yang sempurna akan apa yang akan dikatakan nanti,
seolah-olah kita tiba-tiba mengingatnya! - Charles Dickens
pernah ditampilkan dalam bentuk opera Michael Nyman berjudul "The man who
mistook his wife for a hat atau orang yang keliru akan istrinya karena topinya.
Kita mempunyai beberapa pengalaman akan perasaan, yang datang kepada kita
beberapa saat, dari apa yang kita katakan, dilakukan setelah dikatakan atau
dilakukan sebelumnya, di suatu waktu yang lampau - dari hal-hal di sekeliling
kita, berupa masa lalu, dengan wajah-wajah sama, benda-benda, dan keadaan -
dari pengetahuan kita yang sempurna akan apa yang akan dikatakan nanti,
seolah-olah kita tiba-tiba mengingatnya! - Charles Dickens
wah, keren nih .
BalasHapusthanks kawan udah sharing .
:)
salam kenal yaa
^^
sama-sama gan.... salam kenal juga
Hapus